Dewasa ini, hampir semua owner bisnis melakukan pemasaran produknya secara online. Baik itu menggunakan sosial media ataupun menggunakan lapak online di e-commerce, hampir semua aktivitas dilakukan secara online. Memang, banyak sekali kelebihan yang didapatkan jika memasarkan produk secara online, salah satunya adalah jangkauan target audience yang lebih luas.

Namun, bukan berarti melakukan pemasaran secara offline ditinggalkan begitu saja. Faktanya, masih terdapat beberapa brand yang melakukan pemasaran secara tradisional. Artinya, pemasaran masih dilakukan dengan menggunakan medium cetak seperti flyer, brosur, hingga memasang iklan di reklame di pinggir jalan.

Memang, efektivitas pemasaran secara tradisional tidak sebaik pemasaran produk secara digital. Namun, dalam konteks tertentu, beberapa brand masih memasarkan produknya secara tradisional. Artinya, brand tersebut masih menggunakan medium tradisional seperti flyer, brosur, surat kabar, hingga selebaran yang memuat informasi produk yang ditawarkan untuk kemudian disebar ke khalayak umum.


Mengapa Pemasaran Tradisional Masih Dilakukan?

Hampir semua brand melakukan pemasaran secara daring. Menggunakan media sosial misalnya, masih merupakan pilihan utama yang digunakan ketika hendak memasarkan atau memperkenalkan sebuah produk atau jasa kepada target audience. Sosial media memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah jangkauan target audience yang lebih luas, hemat biaya, jangkauan pasar yang lebih baik hingga pendataan yang lebih terukur.

Namun, pemasaran secara tradisional masih sering dilakukan oleh banyak brand. Tidak hanya brand kecil hingga menengah, bahkan sebuah brand ternama pun masih melakukan pemasaran secara tradisional. Ada banyak faktor mengapa hal ini dilakukan. Salah satunya adalah jangkauan internet.

Meskipun penggunaan ponsel pintar di Indonesia memiliki angka yang cukup besar, pada kenyataannya masih terdapat target market dari suatu brand yang belum memiliki akses terhadap internet. Belum lagi, masih terdapat sebagian target market yang hanya memiliki featured phone, bukan smartphone.

Selanjutnya, pemasaran yang variatif juga lebih mendatangkan penjualan. Pada dasarnya, sebuah brand lebih baik melakukan pemasaran secara imbang. Artinya, sebuah brand lebih baik melakukan pemasaran di kedua jenis pemasaran, yaitu tradisional dan digital. Meskipun tidak bekerja untuk semua brand, namun pemasaran dengan dua jenis ini relatif lebih mendatangkan sales.


Jenis-Jenis Pemasaran Tradisional

Di era media sosial seperti sekarang, nyatanya masih terdapat beberapa medium yang digunakan sebagai kanal promosi dan branding untuk sebuah produk atau layanan dari sebuah brand. Alasan kenapa kanal tradisional ini masih digunakan adalah karena alasan tertentu.

Terdapat banyak medium tradisional yang masih digunakan sebuah brand untuk melakukan pemasaran secara tradisional. Beberapa contoh berikut merupakan medium yang sering digunakan dan relatif efektif kala digunakan sebagai medium tradisional untuk pemasaran.

1.Billboard

Billboard merupakan salah satu jenis pemasaran tradisional yang masih banyak dilakukan oleh banyak brand ternama. Biasanya, sebuah billboard dicetak dan dipasang di tempat-tempat strategi, mulai dari jalan besar hingga jalan yang ramai dilalui banyak pejalan kaki dan pengguna kendaraan. Billboard juga sering ditemukan di tempat-tempat sarana umum seperti terminal, pelabuhan, stasiun kereta hingga pasar swalayan.

Strategi pemasaran pada billboard umumnya menggunakan gambar yang lebih dominan dibandingkan tulisan. Hal ini wajar mengingat billboard cenderung digunakan untuk menarik perhatian. Billboard dengan tulisan yang dominan cenderung tidak efektif. Oleh karena itu, menggunakan desain gambar yang menarik, unik dan bagus sangat baik untuk iklan billboard.

2. Packaging Produk

Kemasan pada produk juga merupakan salah satu jenis pemasaran tradisional. Berbeda dengan jenis pemasaran tradisional lainnya di mana produk yang ditawarkan hanya berupa gambar saja, menggunakan packaging produk sebagai medium pemasaran juga menghadirkan produk yang ditawarkan sehingga konsumen atau target market bisa merasakan pengalaman saat itu juga menggunakan produknya.

Tidak hanya sebagai sarana promosi, menggunakan kemasan produk yang unik dan menarik juga merupakan salah satu strategi yang bisa Anda lakukan guna melawan kompetitor Anda. Menggunakan kemasan produk yang unik akan membuat produk yang Anda tawarkan mudah dikenali oleh target audience sehingga hal itu berpotensi meningkatkan penjualan.

3. Plastik Packaging

Plastik packaging lebih umum digunakan pada produk makanan dan cemilan. Desain kemasan ini juga sangat variatif. Anda bisa menyesuaikannya dengan jenis produk makanan dan cemilan yang Anda tawarkan. Selain itu, kemasan ini berbahan dasar plastik sehingga memiliki ketahanan yang bagus dan dapat melindungi kualitas makanan meskipun disimpan dalam waktu yang relatif lama. Beberapa jenis kemasan ini di antaranya adalah plastic bag, plastic pouch dan poly mailer printing.

4. Custom Packaging

Kemasan yang dikustomisasi juga merupakan salah satu strategi pemasaran secara tradisional. Bisa dibilang, strategi menggunakan kustomisasi pada kemasan merupakan salah satu cara yang paling efektif dibandingkan dengan menggunakan strategi lainnya. Industri percetakan saat ini semakin banyak yang menawarkan opsi kustomisasi pada kemasan yang dibuat.

Anda bisa melakukan cetak kemasan dengan mendesain sendiri kemasannya. Anda juga bisa menentukan jenis ukuran, warna, jenis bahan dasar hingga lapisan yang akan digunakan di dalam kemasannya.


Manfaat Cetak Packaging Untuk Pemasaran

Selain menggunakan flyer, sejatinya ada banyak manfaat yang Anda dapatkan dengan mencetak kemasan. Mungkin Anda bertanya apakah Anda harus melakukan cetak packaging untuk bisnis yang sedang Anda jalankan. Faktanya, apapun jenis strategi yang Anda jalankan, apakah itu pemasaran online atau tradisional, Anda wajib menggunakan kemasan beberapa keuntungannya adalah sebagai berikut.

1.Penyebar Informasi

Kemasan produk memuat informasi lengkap, mulai dari produk yang Anda tawarkan hingga informasi mengenai brand Anda secara umum. Kemasan yang baik akan menjadi penyebar informasi produk Anda yang mana secara tidak langsung menjadi sarana promosi produk Anda.

2. Produk Menjadi Unik

Kemasan akan membuat produk yang Anda tawarkan menjadi lebih unik. Apalagi jika kompetitor Anda tidak memiliki kemasan yang serupa. Tidak hanya itu, produk Anda juga akan lebih dikenal target audience karena keunikannya.

3. Social Proof

Menggunakan kemasan juga merupakan salah satu bentuk social proof. Artinya, kemasan merupakan bentuk kepedulian Anda kepada konsumen Anda. Menggunakan kemasan merupakan bukti bahwa Anda peduli dengan pengalaman yang tercipta ketika target audience berinteraksi dengan produk yang Anda tawarkan. Pengalaman yang berkesan akan menimbulkan trust.

Selain menggunakan flyer, itulah beberapa jenis kemasan produk yang bisa Anda gunakan ketika hendak melakukan strategi pemasaran secara tradisional. Sebenarnya masih terdapat banyak jenis kemasan yang biasa digunakan ketika dilakukan pemasaran tradisional. Oleh karena itu, Anda bisa sesuaikan dengan produk yang brand Anda tawarkan.

Manuva siap menjadi partner Anda ketika hendak membutuhkan sebuah kemasan yang digunakan sebagai sarana pemasaran. Anda bahkan bisa melakukan kustomisasi terhadap kemasan tersebut. Anda bebas menentukan ukuran, jenis bahan hingga warnanya. Semua bisa dilakukan bersama Manuva. Segera hubungi kontak Manuva sekarang!